Pantaupolitik.com – Suasana hangat penuh kekeluargaan terasa di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut hari ini.
Di tengah peringatan ulang tahun ke-78 Megawati Soekarnoputri, para pemulung dan pedagang asongan tampak duduk bersama pengurus partai, menikmati nasi tumpeng.
Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga wujud nyata pesan Megawati: partai harus hadir untuk wong cilik.
Ketua DPC PDIP Garut, Yudha Puja Turnawan, dengan suara bergetar menyampaikan pesan mendalam yang ia pelajari dari Megawati.
“Ibu selalu mengingatkan kami, kader partai harus ada di tengah-tengah masyarakat, menangis dan tertawa bersama mereka. Hari ini, kami berusaha menerapkan itu dengan mengundang saudara-saudara kita yang bekerja keras di jalanan, para pemulung dan pedagang asongan,” ujar Yudha.
Yudha memotong tumpeng pertama, bukan untuk pengurus partai, melainkan untuk seorang pemulung yang hadir.
“Ini bukan sekadar simbol. Ini pengingat bagi kami bahwa tugas kami adalah melayani mereka yang paling membutuhkan. Bukan hanya lima tahun sekali, tetapi setiap hari,” lanjutnya.
Bagi Yudha, ulang tahun Megawati bukan hanya perayaan, tetapi refleksi. Ia mengingat bagaimana Megawati, sebagai presiden ke-5 RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan, selalu menekankan pentingnya keberpihakan kepada rakyat kecil.
“Ibu Megawati mengajarkan bahwa kekuasaan adalah alat untuk menolong rakyat, bukan tujuan. Pesan itu yang terus kami bawa,” tambahnya.
Di sudut ruangan, seorang pemulung bernama Pak Jaya tersenyum sambil memegang bingkisan sembako yang diterimanya.
“Jarang sekali kami diperlakukan seperti ini. Rasanya hangat. Terima kasih, Ibu Megawati, terima kasih PDIP,” katanya.
Sekretaris DPC PDIP Garut, Yuyus Kartawiredja, menambahkan bahwa momen ini bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga meneguhkan empati kader partai.
“Bulan Januari selalu istimewa. Di bulan ini partai lahir, dan pemimpin besar kami, Ibu Megawati, juga lahir. Kami diajarkan untuk selalu hadir di tengah masyarakat, bersama-sama mencari solusi untuk setiap masalah,” ungkapnya.
Peringatan sederhana ini meninggalkan pesan kuat. Di usia yang semakin matang, Megawati terus menjadi inspirasi bagi para kadernya untuk bergerak bersama rakyat kecil.
“Kami berdoa agar Ibu Megawati selalu sehat, bijaksana, dan terus menjadi kompas perjuangan kami,” tutup Yudha dengan haru.
Bagi DPC PDIP Garut, tumpeng yang dibagikan hari ini bukan hanya makanan, melainkan simbol kebersamaan. Bukan sekadar tradisi, tetapi pengingat bahwa mereka ada untuk wong cilik. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.