Pantaupolitik.com – Banjir melanda 77 titik di tujuh kecamatan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (5/11).
Kejadian ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada pemukiman dan fasilitas umum serta memaksa 118 warga untuk mengungsi.
Menurut data yang dihimpun, bencana ini mengakibatkan enam rumah rusak berat, 30 rumah rusak sedang, dan 30 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.
Tidak hanya perumahan warga, banjir juga merusak tiga masjid, dua pondok pesantren, serta sebuah madrasah ibtidaiyah yang ikut terdampak.
Kalak BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, saat ditemui di Taman Cikondang pada Rabu (6/11), menjelaskan bahwa BPBD Kota Sukabumi saat ini tengah berupaya melakukan penanganan pasca-banjir.
“Untuk rumah yang terdampak, baik yang atapnya roboh atau yang mengalami kerusakan lainnya, pasukan kami sekarang tengah membersihkan sarana prasarana masyarakat tersebut agar masyarakat bisa segera kembali ke rumah masing-masing,” kata Novian.
Meski banjir berdampak cukup luas, BPBD Kota Sukabumi belum menetapkan status siaga bencana.
Menurut Novian, kondisi di lapangan sudah mulai berangsur normal dan genangan banjir telah surut.
“Untuk sementara belum (status siaga bencana), karena sekarang kondisi sudah tidak ada banjir. Di sini itu bukan banjir karena genangan, tapi lebih ke banjir limpasan,” jelasnya.
BPBD Kota Sukabumi bersama aparat lainnya masih terus memantau dan membersihkan wilayah terdampak banjir.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi banjir susulan yang dapat terjadi, terutama mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah Sukabumi. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.